LDII dan Lemhannas RI Jalin Sinergi untuk Memperkuat Wawasan Kebangsaan

LDII dan Lemhannas RI Jalin Sinergi untuk Memperkuat Wawasan Kebangsaan

Jakarta (11/2) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terus berupaya memperkuat wawasan kebangsaan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satu langkah penting yang ditempuh adalah pertemuan dengan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan, pada 10 Februari 2025.

Dialog ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan DPP LDII dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI, H. TB. Ace Hasan Syadzily, yang berlangsung pada 13 Januari sebelumnya. Dalam diskusi tersebut, Mayjen Rido menekankan pentingnya perencanaan dalam membangun kesadaran kebangsaan. “Kebangsaan itu by design, ada kepentingan bersama. Suku boleh beragam, tetapi harus dirawat dengan desain yang tepat,” ujarnya.

LDII memiliki visi yang selaras dengan hal tersebut, dengan menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari dakwah dan pendidikan. Salah satu program yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK), yang telah berhasil menanamkan pemahaman kebangsaan kepada masyarakat luas.

Sebagai langkah konkret, Lemhannas dan LDII sepakat untuk memperkuat sinergi dalam pendidikan kebangsaan. Dalam kerja sama ini, para dai-daiyah LDII akan mendapatkan kesempatan belajar di Lemhannas RI, sementara pihak Lemhannas turut berperan dalam Sekolah Virtual Kebangsaan. “Hal ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan. Untuk itu, Lemhannas dan LDII tengah merancang Memorandum of Understanding (MoU) agar kerja sama ini dapat dikembangkan lebih lanjut,” ujar Singgih, Guru Besar Sejarah dari Universitas Diponegoro.

Menurut Singgih, Sekolah Virtual Kebangsaan bertujuan menyebarluaskan pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan kepada berbagai kalangan. “Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tegasnya.

Mayjen Rido Hermawan mengapresiasi langkah yang diambil LDII dan menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama ini. Ia menekankan bahwa menjaga kebangsaan merupakan tanggung jawab bersama. “Berbicara kebangsaan berarti berbicara kepentingan bersama. Oleh karena itu, perlu dirawat secara bersama-sama. Untuk tindak lanjut persiapan MoU, silakan segera bersurat ke Lemhannas agar MoU ini dapat segera ditandatangani. Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa memperkuat upaya menanamkan nilai kebangsaan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Mayjen Rido juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas bangsa. “Tentara bertugas menghadapi ancaman dari luar, sementara organisasi masyarakat dapat berperan dalam menghadapi ancaman dari dalam,” tambahnya.

Pernyataan ini memperjelas bahwa semua elemen bangsa, termasuk LDII, memiliki peran dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara. Sebagai organisasi yang berfokus pada dakwah dan pendidikan, LDII terus mengembangkan program yang memperkuat wawasan kebangsaan. Dengan kerja sama yang erat dan semangat kebersamaan, diharapkan upaya ini dapat terus berlanjut demi Indonesia yang lebih kuat dan harmonis.

Turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Lemhannas, yaitu Brigjen Erwin dan Brigjen Irvan yang mendampingi Mayjen Rido Hermawan. Sementara dari DPP LDII, hadir di antaranya Basseng Muin, Sarji Faisal, iPonco Budiman, Ririh Khrisnani, Moh Ied, dan Mujianto.