LDII Sikapi Era Post-Truth dengan Meningkatkan Literasi Digital Generasi Muda

Bekasi (12/9). Rulli Kuswahyudi, Ketua DPP LDII Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM), menyatakan betapa pentingnya media untuk menyebarkan informasi yang benar di era pasca kebenaran serta pentingnya literasi digital. Pernyataan ini disampaikan Rulli pada hari Jumat (6/9) di GSG Roudhotul Jannah di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, saat membuka Pelatihan Jurnalistik Zona 2.
Generasi muda dari berbagai wilayah, seperti Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Purwakarta, Sukabumi, dan Depok, turut menghadiri pelatihan tersebut.
Menurut Rulli, penyebab utama fenomena post-truth adalah pergeseran pola komunikasi dari media konvensional ke digital.“Perpindahan dari media konvensional ke digital menyebabkan opini di media sosial sering kali dianggap sebagai fakta, meski tanpa verifikasi. Ini bisa berbahaya karena masyarakat cenderung mudah percaya pada informasi yang belum tentu benar,”ujarnya.
Rulli percaya bahwa media sosial sekarang menjadi ladang informasi yang tak terbatas, yang mengakibatkan penyebaran informasi yang tidak akurat, sehingga masyarakat perlu meningkatkan literasi digital. “Keterampilan literasi digital sangat penting, terutama dalam menyaring informasi dan menggunakan media sosial secara bijak.” Tambah Rulli bahwa hal ini sangat penting untuk menghindari menjadi korban misinformasi.
Selain itu, Rulli menyatakan bahwa LDII telah mengalami efek yang merugikan dari fenomena post-truth. Akibatnya, LDII berharap dapat menghasilkan jurnalis yang dapat memberikan informasi yang akurat tentang kegiatan organisasi. “Pelatihan ini bertujuan menciptakan jurnalis yang kompeten dalam memanfaatkan media massa dan media sosial untuk menyebarkan kontribusi LDII kepada masyarakat,” tambahnya.
Peserta pelatihan diharapkan dapat bergabung dengan LDII News Network (LINES), jaringan media LDII yang bertanggung jawab untuk mengelola konten digital organisasi di berbagai platform, seperti ldii.or.id, LDII TV, dan media sosial. Rulli menyatakan, “Generasi muda perlu mengambil peran dalam menyebarkan informasi melalui LINES, termasuk di YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter.”
Selain itu, Rulli mendorong generasi muda—juga dikenal sebagai “kaum rebahan”—untuk menggunakan media sosial dengan lebih aktif untuk berkarya. Dia menyatakan, “Media sosial sangat kuat dalam menyebarkan informasi, dan ini adalah kesempatan bagi generasi muda untuk beramal saleh dengan cara yang kreatif.”
Sejalan dengan Rulli, Sarjimin, Ketua DPD LDII Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik peserta dalam menghadapi dinamika informasi di era post-truth. “Generasi muda diharapkan bisa membantu mempublikasikan karya dan kontribusi LDII dengan kaidah jurnalistik yang baik,” katanya.
Sarjimin juga menekankan pentingnya menerapkan prinsip jurnalisme positif yang berpegang teguh pada kode etik, nilai berita, dan aturan hukum yang berlaku.“Jurnalis harus mampu mengemas kegiatan menjadi konten yang menarik pembaca dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Sarjimin.