Ajak Tanamkan 29 Karakter Luhur, LDII Jatiluhur Gelar Pengajian Akhir Tahun

Purwakarta, (31/12). Dalam kesempatan kali ini Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jatiluhur memanfaatkan momen pergantian tahun dengan ajak tanamkan 29 Karakter Luhur melalui pengajian akhir tahun. Kegiatan ini di selenggarakan di Masjid Al – Ihklas Cikembang, Purwakarta. Dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, antara lain Kanit Bhabinkamtibmas, Penyuluh KUA, dan MUI.
Pengajian akhir tahun ini bertajuk “KOSAN G.U: Kompak Seru Akhir Tahun Generasi Unggul,” sependapat dengan ketua DPD LDII Purwakarta, H. Susilo Agus Budiyono, dalam sambutannya ” kegiatan ini merupakan bentuk kekompakan para generus jatiluhur dalam penjagaan diri dari kegiatan negatif pada malam pergantian tahun , sekaligus bentuk pembinaan generasi muda agar menjadi individu yang produktif dan berdaya guna di tengah masyarakat.” tuturnya.
Momen pergantian tahun ini menjadi momentum yang tepat dalam mengajak para generus untuk tanamkan 29 karakter “Penjagaan diri dalam menghadapi tahun yang akan datang dapat di lakukan oleh para generus yaitu dengan selalu menerapkan 29 karakter luhur ” tambahnya. Melihat pengaruh negatif yang di timbulkan dari pergantian tahun di harapkan dengan tertanamnya 29 karakter luhur, para generus dapat menjaga dirinya.
Dalam acara ini turut hadir Aiptu Dedi Kusnadi selaku Kanit Bhabinkamtibmas menyampaikan berbagai program kepolisian, termasuk Operasi PEKAT (Penyakit Masyarakat), yang mencakup masalah seperti penyalahgunaan media sosial, barter barang, narkoba, dan penipuan. Ia menekankan bahwa banyaknya kasus tersebut dipicu oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya. Dedi mengingatkan bahwa orang tua harus lebih memahami dan mengawasi pergaulan anak-anak, agar generasi muda terhindar dari pengaruh negatif. selain itu ia pun mengingatkan bahwa gawai merupakan pintu terbukanya perbuatan maksiat, oleh karena itu pentingnya pemanfaatan teknologi dengan bijak. ” upaya kita dalam menjauhi perbuatan maksiat seperti penggunaan obat obatan terlarang yaitu bisa dengan bijak dalam menggunakan gadget demikian pula menjaga karakter, setidaknya pada diri kita sendiri” jelasnya.
Aiptu Dedi Kusnadi juga menambahkan bahwa LDII Jatiluhur harus terus berperan sebagai pelindung dalam pembinaan generasi muda, dan ia yakin bahwa LDII sudah menunjukkan kemajuan melalui berbagai program yang dilaksanakan.
Momen pergantian tahun ini menjadi momen yang meriah dan harus di rayakan oleh sebagian masyarakat, namun Penyuluh KUA, Dedi Haryadi S.Ag, mengajak masyarakat, khususnya pemuda LDII Jatiluhur, untuk tidak merayakan pergantian tahun dengan cara yang bertentangan dengan budaya Islam. “Merayakan malam pergantian tahun bukanlah bagian dari tradisi kita sebagai umat Muslim. Ironisnya, banyak umat Muslim yang ikut merayakan, ini sangat miris,” ujarnya.
Acara ini terlaksana berkat kerjasama semua unsur, termasuk dewan penasehat, pengurus, mubaligh, pakar pendidikan, serta para orang tua yang senantiasa mendukung proses pembinaan generasi muda. di harapkan kerjasama dari semua pihak ini terus terjaga sehingga pembinaan generus bisa berjalan maksimal dan dapat terwujud generus dengan menerapkan 29 Karakter Luhur dalam aspek kehdiupan.
Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Jatiluhur, Ustadz Asep Zaelani, S.H., sebagai harapan agar keberkahan senantiasa melimpah bagi seluruh umat.