Keseruan Generus Jatiluhur Hadapi Pergantian Tahun

Keseruan Generus Jatiluhur Hadapi Pergantian Tahun

Purwakarta, (01/01). Momen Pergantian tahun selalu menjadi momentum yang paling di nantikan oleh para generus LDII. Pada tahun ini keseruan generus LDII Jatiluhur tertuai dalam KOSAN G.U (Kompak Seru Akhir Tahun Generasi Unggul). kegiatan ini adalah bentuk kerukunan dan kekompakan para generus dalam menghadapi pergantian tahun.

Selain menjadi sebuah bentuk kerukunan dan kekompakan, kegiatan kali ini para generus jatilihur di ajak untuk terus menanamkan “29 Karakter Luhur”. Dengan penuh kreatifitas, para generus mempraktikan bagaimana 29 karakter luhur terjadi pada kehidupan sehari hari dalam sebuah cuplikan video yang disaksikan bersama sehinga menambah kemeriahan pada saat acara.

Momen pengajian akhir tahun ini sekaligus menjadi wadah bagi para generus dalam menerima berbagai pematerian yang di sampaikan oleh berbagai tokoh masyarakat, diantaranya penyampaian penerapan 29 karakter oleh ketua DPD LDII Purwakarta, H Susilo Agus Budiyono. Beberapa program kepolisian, termasuk Operasi PEKAT (Penyakit Masyarakat) oleh Aiptu Dedi Kusnadi selaku Kanit Bhabinkamtibmas, dan penyuluhan program penjagaan diri dari akhir zaman oleh Penyuluh KUA, Dedi Haryadi S.Ag. di harapkan dari semua pematerian yang didapat menjadi bekal bagi para generus untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik di setiap tahunnya.

Tak hanya itu, kegiatan kali ini turut dimeriahkan oleh pembagian doorprice dengan hadiah yang menarik dan penampilan penampilan bakat dari para generus berupa, penampilan puisi berantai, pertunjukan drama, dan di isi dengan berbagai game seru yang menambah kekompakan, kerjasama, kerukunan dan kemeriahan acara.

“Zaman yang akan datang akan selalu menjadi zaman yang buruk dari zaman sebelumnya, namun dengan pembinaan generus yang optimal dan terus menerapkan 29 Karakter Luhur, dapat menghindarkan para generus dari rusaknya akhir zaman, membentuk menjadi generasi yang lebih baik di setiap tahunnya dengan memiliki karakter alim faqih, berakhlakul karimah, mandiri, sukses dunia dan akhirat”, akhir Susilo.