Kontribusi Positif LDII Perwujudan Bela Negara

Jakarta, (19/12). Setiap 19 Desember, Indonesia merayakan Hari Bela Negara dan kali ini pemerintah mengambil tema ‘Kobarkan Bela Negara untuk Indonesia Maju’ untuk memperingatinya.
DPP LDII mendorong masyarakat untuk memanifestasikan semangat bela negara dalam aktivitas kontributif. Menurut Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono, “bela negara adalah syarat mutlak bagi pertumbuhan suatu negara, dan peringatan ini mengingatkan pentingnya ketahanan negara.”
Hari Bela Negara ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden nomor 28 tahun 2006, memperingati pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948. Pemerintah mendorong semangat kebangsaan dan bela negara untuk mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Singgih, bela negara di era modern melibatkan berbagai kegiatan dan kontribusi warga negara di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, seni, dan lainnya. Profesor Ilmu Sejarah tersebut menegaskan bahwa bela negara dapat dimanifestasikan dalam aktivitas kontributif untuk memperkuat pertahanan dan ketahanan negara.
Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menekankan bahwa pertahanan negara melibatkan aspek militer, nirmiliter, dan hibrida. Ketahanan ekonomi, budaya, digital, dan pangan dianggap sama pentingnya. Dalam era digital, perhatian khusus diberikan pada perlindungan data untuk mencegah manipulasi informasi.
Dahnil juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai tanda kekuatan negara. Menurutnya, generasi muda perlu berperan dalam mempertahankan negara melalui sektor pertanian, sejalan dengan visi hilirisasi pangan yang diusung oleh Presiden Jokowi.