Fi Sabilillah: Jalan Generasi Muda Menuju Sukses Meraih Surga

Purwakarta, (03/08). Pengajian muda mudi 19 tahun ke atas diadakan di Aula Majelis Taklim Nasrullah Cikampek, dan berlangsung dari pukul 09.30-11.30 WIB. Pengajian ini secara garis besar membahas semangat generasi muda dalam membela agama, disiplin dalam beribadah dan menuntut ilmu.
Ustad Indaryono selaku dewan pengajar menyampaikan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang membela agama Allah dengan dirinya dan hartanya. Ia juga menyampaikan bahwa perjuangan anak muda saat ini bukan dengan mengangkat senjata, melainkan menjadi pribadi yang tertib dalam menuntut ilmu dan menjalankan ibadah secara baik dan konsisten. Sesuai dengan hadits :
فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ فَقَالَ: مَنْ جَاهَدَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Wahai Rasulullah siapakah manusia yang paling utama? Rasulullah bersabda: Sebaik-baiknya manusia adalah yang berjihad di jalan Allah (sabilillah) dengan dirinya dan hartanya.” (Hadits Riwayat an-Nasa’i)
Dewan Penasihat Mustagfirin, juga menyampaikan pentingnya rasa syukur karena kita diberi kelancaran dan kenikmatan dalam beribadah tanpa halangan. Maka dari itu ia menegaskan generasi muda supaya bisa selalu semangat dan berusaha hadir dalam kegiatan sabilillah. “pagi-pagian atau sore-sorean seseorang di jalan Allah (sabilillah), maka kebaikannya lebih baik daripada dunia dan seisinya, “ ujarnya.

Beliau juga menjelaskan pentingnya disiplin waktu, membagi antara kehidupan sehari-hari dan ibadah. Generasi muda sekarang diajak untuk tetap mengutamakan ibadah, tanpa mengabaikan urusan umum, tetap menyempatkan shalat tepat waktu, dan mengaji di sela kesibukannya.
Ia juga menekankan bahwa generasi muda sekarang perlu menyadari bahwa jalan menuju surga sering dikelilingi oleh hal-hal yang membencikan, seperti kemalasan, tidak sesuai pergaulan, dan lain-lain. Karena itu, dibutuhkan kesabaran, keyakinan dan pemahaman agama yang baik untuk menjadikan rintangan tersebut terasa menyenangkan dalam rangka mendekat kepada Allah. Sebaliknya, jalan menuju neraka justru penuh dengan kesenangan sementara, maka penting untuk memperkuat keyakinan, memperdalam pemahaman agama, dan juga selektif dalam memilih teman bergaul agar tetap di jalan yang benar.